Minggu, 24 November 2013

Simpan Kosmetik Palsu, Empat Gudang di Pasar Asemka Digerebek



       Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jakarta menggerebek empat gudang penyimpanan kosmetik palsu di gedung lama Pasar Asemka, Tamansari, Jakarta Barat, siang tadi. Dari penggerebekan tersebut, BBPOM berhasil menyita ratusan ribu kosmetik yang diduga palsu dari berbagai macam merk.

       "Total sebanyak ratusan ribu item kosmetik palsu kami amankan dari empat gudang di lokasi, seperti sabun, krim pemutih kulit, pelembab, bedak dan lain sebagainya. Dan kebanyakan produk pemutih yang mengandung mercuri dan sangat berbahaya bila digunakan," kata Kepala BBPOM Jakarta, Sri Utami Ekaningtyas, Selasa (22/10).

       Menurut Sri, penggerebekan gudang penyimpanan kosmetik palsu tersebut berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan selama tiga bulan. Dalam penggerebekan tersebut, petugas menyisir empat bangunan gudang berukuran besar berlantai empat yang diketahui milik tersangka CB.

       Sri menambahkan, ratusan ribu item kosmetik senilai miliaran rupiah itu telah dipasarkan ke seluruh daerah di Indonesia. Sayangnya, tersangka CB sedang tidak berada di tempat saat dilakukan penggerebekan.

       "Kami sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menindaklanjuti kasus ini, khususnya untuk menjerat pemilik gudang," ujar Sri.
Kebakaran di Jakut Tewaskan 11 Orang dan Kerugian Rp78 Miliar



       Kebakaran di wilayah Jakarta Utara terbilang masih tinggi. Bagaimana tidak, sejak Januari hingga Oktober 2013 ini terjadi 124 kasus kebakaran di wilayah tersebut. Selain menghanguskan ratusan rumah, amukan si jago merah juga menyebabkan 11 orang meninggal. Sedangkan kerugian materi yang diderita sebesar Rp 78 miliar.

       Dari 11 korban yang tewas, 9 orang di antaranya warga Kecamatan Penjaringan, 1 orang warga Kecamatan Kelapa Gading, dan 1 lagi warga Kecamatan Tanjung Priok. Sedangkan tahun 2012 lalu hanya 4 korban jiwa di antaranya 2 warga Kecamatan Tanjung Priok dan 2 lainnya warga Kecamatan Penjaringan.

       Kebakaran terbanyak melanda wilayah Kecamatan Penjaringan dengan 36 kasus. Meski demikian, kasus kebakaran di Jakarta Utara tahun ini diperkirakan akan menurun. Pada 2012 lalu, terjadi 180 kasus kebakaran yang menyebabkan 4 jiwa melayang.

       "Saat ini sudah memasuki musim penghujan, maka dalam dua bulan ini kita perkiraan jumlahnya akan menurun," ujar Nurdin Silalahi, Kepala Seksi Operasional Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Utara, Rabu (30/10).

       Kasudin Damkar dan PB Jakarta Utara, Frans Hodden Silalahi mengatakan, umumnya kebakaran terjadi karena korsleting listrik. “Penyebab utama musibah kebakaran di Jakarta Utara disebabkan korsleting listrik. Sebagian besar terjadi di pemukiman padat penduduk,” ucapnya.

       Korsleting listrik yang terjadi, katanya, lebih disebabkan masyarakat kurang menjaga keamanan jaringan listrik di rumahnya dan tidak mengikuti petunjuk umum instalasi listrik.

       â€œ Misalnya satu aliran listrik sering digunakan masyarakat untuk banyak keperluan seperti, dispenser, kulkas, tv, bahkan kadang menyetrika baju pun memakai satu aliran listrik yang sama. Penggunaan kabel dengan tidak berstandar kerap membuat beban aliran listrik tidak sebanding, yang berakibat kelebihan kapasitas sehingga berujung pada kebakaran,” tambahnya.
Terobos Busway, Ratusan SIM dan STNK Disita Polisi




       Polda Metro Jaya melakukan penindakan kepada pengendara yang menerobos busway atau jalur Transjakarta. Selama tiga hari berturut-turut, polisi berhasil menindak sebanyak 1.112 kendaraan, baik jenis sepeda motor maupun mobil.

       "Kita sudah melakukan operasi penindakan kendaraan yang masuk ke jalur busway sejak 30 Oktober sampai 1 November," ujar AKBP Hindarsono, Kasubdit Bin Gakum Polda Metro Jaya, Sabtu (2/11).

       Menurut Hindarsono, dalam 3 hari operasi sebanyak 1.112 unit kendaraan baik roda empat maupun roda dua ditilang. Dengan penyitaan barang bukti berupa Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

       "Barang bukti yang disita 678 SIM dan 434 STNK. Sementara belum ada kendaraan yang kita sita," tuturnya.

       Ia menyebut, untuk wilayah di Jakarta dengan penindakan paling tinggi berada di Jakarta Barat. Sementara terendah di Jakarta Selatan. "Untuk penindakan tertinggi di Jakarta Barat ada 180 tilang, yang terendah di Jakarta Selatan 32 tilang. Dari jenis kendaraannya sepeda motor 679 unit, kendaraan pribadi 387 unit, angkutan umum 107 unit, dan kendaraan dengan beban 39 unit," papar Hindarsono.

       Namun begitu, lanjut Hindarsono, untuk penerapan denda Rp 1 juta dan Rp 500 ribu bagi pengendara yang masuk jalur busway belum diterapkan. Karena masih banyak proses yang harus dilakukan sebelum menetapkan denda.

       "Bukan sekarang, tapi setidaknya sudah dikabarkan. Proses masih terus berjalan dan masih menunggu panggilan dari pemprov serta kejaksaan. Karena nanti hakim yang memutuskan, kita hanya mengajukan," jelasnya.

Kamis, 21 November 2013

Ratusan Motor di Jakbar Terjaring Razia Cabut Pentil



       Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta terus menggelar razia cabut pentil. Kali ini, di kawasan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat. Dari tempat itu, petugas berhasil mencabut 256 pentil kendaraan yang kedapatan parkir liar.

       Razia mengerahkan ratusan petugas yang berasal dari Sudin Perhubungan Jakarta Barat dibantu TNI, Polri dan Satpol PP. Adapun lokasi razia seperti di Jl Pinangsia Raya, Jl Hayam Wuruk, Jl Blustru dan Jl Ketapang. Hasilnya, 33 kendaraan roda empat dicabut pentilnya dan 233 kendaraan roda dua juga dicabut pentil.

       "Total kendaraan yang kami cabut pentilnya saat razia hari ini sebanyak 256 kendaraan," Ucok B Harahap, Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Barat, Kamis (7/11).

       Selama digelar razia cabut pentil, dikatakan Ucok, pihaknya sudah mencabut sekitar 800 pentil kendaraan baik dari roda dua maupun roda empat.

       Sementara itu, Hendra (48), pemilik Mitsubishi Kuda B 8286 PZ yang kedapatan parkir liar di Jl Piangsia Raya mengaku hanya bisa pasrah saat petugas mencabuti pentil ban kendaraannya.

       "Saya memang salah. Tapi seharusnya ada sosialisasi dari petugas. Razianya juga terkesan tidak merata, karena ada mobil yang juga parkir bukan pada tempatnya tapi dilewati saja oleh petugas," ucap Hendra.

       Hal senada juga diutarakan Muklis (40) pemilik motor Yamaha Mio Z 4601 EJ yang dicabut pentilnya di Jl Blustru, Tamansari. " Saya parkir di sini bayar pada petugas berseragam juru parkir. Tapi kok tetap dicabut pentilnya?," keluh Mukhlis.

Pacaran di Monas, 30 Pasangan Muda-Mudi Diamankan



       Sejak terjadi kasus kriminal disertai pemerkosaan di kawasan Monas kini dijaga ketat. Jajaran kepolisian dari Mapolsek Gambir gencar menggelar razia di kawasan tersebut.

       Dalam dua pekan terakhir, polis berhasil mengamankan 30 pasangan muda mudi yang sedang bermesraan di kawasan Monas pada malam hari. Pada pekan pertama, kata Jajang, 12 pasangan terjaring razia. Lalu, pada pekan kedua razia terjaring 18 pasangan muda mudi.

       Kapolsek Gambir, AKBP Jajang Hasan Basri mengatakan, razia yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya tindak kriminal di kawasan tersebut. Sebab, dengan adanya orang yang bermesraan di kawasan tersebut, mengundang para pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya.

       "Ini merupakan tindakan preventif agar tidak ada aksi kriminalitas," ujar Jajang, Selasa (12/11).

       Secara terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Taman Monas, Mimi Rahmiyati menambahkan, keberadaan Monas sebagai lahan terbuka hijau ditujukan agar masyarakat Jakarta dan sekitarnya bisa menghilangkan penat.

       "Kalau untuk dijadikan tempat mesum apalagi bermesraan kita tidak mengetahui hal itu," tandasnya.
Rahasia di Balik Tanggal 27 Rajab 

       “Rajab adalah bulannya Allah SWT, Syakban bulanku dan Ramadan adalah bulan umatku,” demikian dikatakan Nabi SAW. Bulan Rajab adalah salah satu bulan haram, di mana Allah SWT melarang hamba-Nya berperang, berkelahi, atau membunuh apapun.
       Rajab adalah bulan di mana Allah SWT memanggil Nabi SAW ke Hadirat-Nya. Oleh karena itu bulan Rajab sangat penting, di mana Allah SWT menurunkan Rahmat-Nya pada kita semua. Allah SWT adalah Al-Rahman, Allah Yang Maha Pengasih. Al-Rahman juga bermakna bahwa segala sesuatu di alam semesta tercipta dari Nama-Nya Al-Rahman. Ketahuilah, dari sifat al-Rahman tersebut, Allah SWT menciptakan semua makhluk, termasuk langit dan bumi dan semuanya adalah untuk manusia. “Kuciptakan semua ini untuk hamba-hamba-Ku,” dan seluruh ciptaan-Nya berada di bawah kendali manusia. Dari sifat ar- Rahman, Allah SWT memanggil Nabi SAW ke Hadirat-Nya dan menghiasinya dengan nama-Nya yang Indah dan mengirimkan kembali ke dunia untuk membimbing umat. Inilah tanda bahwa Allah SWT mencintai kita semua.
       Ketika Nabi SAW melaksanakan perjalanannya menuju Hadirat Allah SWT, Dia telah mendandani beliau dengan nama-Nya. Hanya Allah SWT yang mengetahui berapa lama Nabi SAW berada di Hadirat-Nya. Ketika Isra Mi’raj tersebut kita mengetahui bahwa Nabi SAW hanya berjarak dua lengan di hadapan Allah SWT, dan ketika Allah SWT mengirimkan kembali Nabi SAW ke dunia, Allah SWT menghiasinya dengan Nama al-Rauf, Yang Maha Pengasih. Sebagaimana sabda Nabi SAW, “Aku adalah Qasim dan aku adalah Mahi,” ini adalah atribut-atribut beliau sebagaimana Allah SWT memberikan atribut tersebut kepada kekasih-Nya. Oleh karena itu Nabi SAW memiliki sifat menyayangi dan memaafkan. Nama al-Qasim hanya untuk Nabi SAW, tak seorang pun boleh memakai nama tersebut.
       Al-Qasim sebagaimana Atribut Allah SWT yang diberikan kepada Nabi SAW, dan hanya Nabi SAW yang memiliki otoritas untuk memakai nama itu, di mana dengan nama itu Nabi SAW menjalankan otoritasnya untuk membagi rahmat-Nya kepada alam semesta. Seperti kita saat ini menjalankan aktifitas adalah semata-mata berasal dari rahmat Allah SWT yang dibagikan oleh Nabi SAW.
       Al-Mahi, Yang Maha Menghapus, Allah SWT memberikan dari sifat tersebut kepada Rasulullah SAW untuk menghapuskan dosa-dosa kita melalui syafaat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi SAW. Beliau mengambil dosa kita, seperti Allah SWT juga juga merubah kita dari sakit menjadi sembuh. “Aku adalah Thaa Haa,” Kami tidak menurunkan Al-Qur’an kepadamu agar menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut kepada-Ku.” “Tha Haa maa anzalnaa alaykal Qur’ana li tasiqaa”. Apa arti di balik nama Thaa dan Haa? Hanya Allah SWT dan Muhammad SAW yang mengetahuinya, dan kalau Nabi SAW tahu, maka para awliya juga diberikan pengetahuan tentangnya oleh Nabi SAW. Kami telah menurunkan Al-Qur’an bukan untuk menjadi beban atau memberikan kesulitan kepadamu tetapi untuk mengingat-Ku, untuk menjadi hamba-Ku, untuk berdoa kepada-Ku, untuk membersihkan hamba-Ku dan sebagai Cahaya dalam hati mereka.
       Allah SWT mengirimkan Qur’an untuk menyiapkan umat, mengapa Allah SWT memanggil Nabi SAW pada tanggal 27 Rajab untuk Isra Mi’raj? Dan Allah SWT menurunkan Laylat ul-Qadar pada 27 Ramadan? Ada rahasia di balik tanggal tersebut. Mengapa tidak diturunkan pada tgl 25 atau 23? Laylat ul-Qadr, 27 Ramadan, dan Isra Mi’raj, 27 Rajab adalah sesuatu yg tetap. Kita berpuasa pada tanggal 27 Rajab. Setiap kita melewati 27 Rajab atau 27 Ramadan hati kita senang tetapi kita tak pernah bertanya? Awliya bertanya, “Mengapa Ya Allah SWT, apa Rahasia di balik tanggal 27 tersebut?” Dan Allah SWT memberi jawaban kepada mereka melalui Nabi SAW. “Setelah 27 adalah 28, dan alfabet Islam seluruhnya berjumlah 28 huruf, di mana huruf ke-28 adalah Ya”. Artinya pada malam ke-27 Allah SWT membawa Nabi SAW untuk Isra Mi’raj dan untuk mempersiapkan beliau untuk malam ke-28. Huruf ke-28 adalah huruf terakhir, yaitu “Ya”, yang berasal dari nama Nabi SAW, “Yasin”, atribut beliau yang paling istimewa.
       Alif adalah huruf pertama dalam abjad dan merupakan simbol awal. Nama Allah SWT diawali dengan alif. “Dari Alif hingga Ya, Aku siapkan engkau, wahai Nabi SAW, untuk ke-28 Samudra Ilmu Allah SWT.” Allah SWT menyandangkan pakaian Ilmu Allah SWT kepada Nabi SAW. Sesuatu yang berasal dari akhirat dimulai dengan Alif, Islam dimulai dari huruf alif, Ihsan diawali dengan alif, Iman diawali dengan alif. Sementara Muhammad SAW, diawali dengan huruf mim. Islam yang diawali alif, menjadi Muslim yang diawali mim, Iman yang diawali alif menjadi Mukmin yang diawali mim, oleh sebab itu, di antara alif dan mim adalah area transisi di mana Allah SWT mempersiapkan Nabi SAW.
       Huruf terakhir Ya merupakan nama awal Nabi SAW, Yasin. Yasin adalah jantungnya Al-Qur’an, Intisari Al-Qur’an, ketika manusia mati mereka membacakan surah Yasin (akhir huruf dalam abjad Islam dan akhir kehidupan dibacakan Yasin). Allah SWT berikan rahasia setiap huruf dari surat Yasin tersebut, di dalam setiap huruf Al-Quran berarti lebih dari 500.000 makna. Setiap alif bisa berarti berbagai macam makna sesuai tempatnya. Setiap huruf di dalamnya mempunyai arti-arti sendiri, setiap huruf seperti cahaya ilmu pengetahuan.
       Tak semua hamba-Nya mengetahui rahasia ilmu tersebut, seperti perumpamaan bahwa Ilmu Nabi SAW tak setetes pun dari Samudra Ilmu Pengetahuan Allah SWT, dan ilmu Sahabat dibanding Nabi SAW seperti setetes dari samudra ilmu Nabi SAW dan ilmu awliya dibanding sahabat seperti setetes dari ilmu sahabat, demikian pula ilmu ulama dibanding ilmu awliya seperti setetes dari samudra ilmu awliyaullah.
       Kita mengetahui bahwa ilmu kita sangatlah sedikit, kita tidak mengetahui hal itu semua, tetapi tetap saja kita arogan bahwa kita orang yang berilmu, congkak. Kita merasa diri kita orang penting, kita ingin orang mengetahui kita orang yang berilmu. Lebih baik bagi kalian bila kalian duduk di pojok, menghinakan diri dan merasa tak mengetahui apapun. Jangan membanggakan diri kalian di hadapan orang lain, karena ketika kalian membanggakan diri, maka Iblis segera masuk ke dalam diri kalian. Nabi SAW adalah manusia yang sangat merendahkan dan menghinakan diri di hadapan Allah SWT, sehingga Allah SWT mengangkat derajat beliau.
       Jika seseorang bersifat rendah hati maka Allah SWT akan mengirimkan orang tersebut hamba-hamba-Nya yang terbaik dari para waliullah untuk membimbingnya. Tetapi kepada hamba-Nya yang arogan—takabur, Allah SWT pun mengirimkan orang-orang-Nya juga, dari segi kuantitas—banyak, tetapi mereka bukanlah hamba-hamba-Nya yang terbaik, para awliya-Nya. Kita boleh berbangga karena kita mencintai Nabi SAW, kita boleh bangga karena kita memeluk Islam, tetapi kita tidak boleh berbangga karena amal kita. Amal yang kita banggakan akan kembali kepada kita bila kita menyombongkan amal di hadapan orang lain atau di hadapan-Nya.
       Seperti juga kita tahu nama-nama hewan, seperti keledai atau singa. Maka seperti Singa, ia memiliki ribuan nama yang sama, di Inggris disebut Lion, di Perancis Leon, ada berapa banyak bahasa di dunia ini? Bila di Cina saja ada ribuan bahasa. Maka singa pun memiliki begitu banyak nama. Begitu pula siapa namamu??!! Ketika orang menanyakan nama kita kita membuka KTP, Kartu nama, Oo..Sunarto, Suharto, Bambang. Kita bahkan kadang tak tahu siapa yang memberikan nama kita, siapa yang memberikan nama kalian, kita tak tahu nama kita sesungguhnya, hanya Allah SWT yang tahu nama kita sebenarnya. Allah SWT memberikan nama hanya kepada Muhammad SAW dan nabi-nabi yang tercantum di dalam Al-Quran. Tetapi kita tak mempunyai nama dan identitas itu. Nama kita hanya berasal dari orang tua kita. Kita tidak memiliki kejelasan status kita di dunia ini, kita tak memiliki nama, kita adalah nothing, tetapi tetap saja sombong dan membanggakan diri di hadapan mahluk maupun di hadapan- Nya.
       “Siapa yang mengetahui dirinya mengetahui Tuhannya”, bahkan saat ini pun kita tidak tahu apa nama kita. Mereka pikir diri mereka ulama, syekh, politisi. Wahai manusia letakkan dirimu serendah mungkin, janganlah sombong di hadapan mahluk-Nya bahkan di hadapan Allah SWT. Bila kita meletakkan diri kita serendah mungkin, maka Allah SWT akan mengangkat derajat kita. Ketika Allah SWT membuka hati hamba tersebut, maka hamba itu menjadi awliya-Nya, maka pada saat itu Allah SWT memberikan rahmat-Nya kepada para awliya-Nya. Wali-wali Allah SWT tidak pernah bersedih hati.
       Jika kita berniat mencari wali Allah, maka kita pasti akan menemukan mereka. Mereka bisa datang melalui mimpi, atau melalui berbagai cara lain, tetapi kita harus mulai dengan niat untuk menemui mereka, dan ketika awliya berada di hadapan kita, jangan lepaskan kesempatan itu. Saya hanya seperti kalian, saya bukan wali, saya pun mencari wali, saya tidak pernah mengatakan bahwa diri saya adalah seorang wali, hasha! Saya memang berada di pintu seorang wali, Mawlana Syekh Nazim QS. Saya bukan apa-apa, selama 55 tahun saya mengikuti seorang wali besar, Sulthanul awliya Syekh Nazim QS, beliaulah yang membawa kita semua ke hadirat Nabi SAW. Ilmu yang saya berikan kepada kalian, berasal dari beliau. Mata tak mungkin berada di atas alis, tak pernah!! Dialah Syekh Nazim QS, pembimbing kita semua, Syekh kita semua, Sultan untuk kita semua. Kita semua adalah murid beliau. Jika beliau ingin membuka hati kita untuk berbicara maka beliau akan memberikan otoritasnya kepada hati kita dan kita bisa berbicara. Setiap orang senang mendapat buah-buahan segar, mereka tak suka dengan buah yang sudah busuk, buah yang tidak segar. Awliyaullah selalu mendapatkan buah yang segar untuk kalian, karena hati mereka selalu tersambung kepada para sahabat, Abu Bakar ash-Shiddiq RA, Ali bin Abi Thalib RA, KW dan mereka mendapatkannya dari hati Rasulullah SAW.
       Dengan kerendahan hati para awliya, maka Allah SWT memberi mereka ilmu untuk membimbing dan memperbaiki umat. Mereka tak perlu mempersiapkan makalah untuk bicara di hadapan orang-orang. Makalah untuk orang biasa, sedangkan ilmu awliya berasal langsung dari Nabi SAW. Makalah ulama, profesor tidaklah seperti buah yang segar tidak baru, sedangkan yang disampaikan awliya adalah informasi yang masih segar yang berasal dari Syekhnya dan itu semua berasal dari hati Rasulullah SAW.
       Dengan jalan itu mereka selalu menerima informasi yang segar yang disampaikan kepada kita, informasi yang berguna untuk memenuhi kebutuhan saat itu juga. Syekh kita mempunyai begitu banyak wakil yang mempunyai otoritas untuk menyampaikan hal tersebut. Allah SWT memiliki 124.000 wali, setiap wali memiliki level yang berbeda, dari yang terendah hingga tertinggi. Semua wali dari yang terendah hingga tertinggi mampu melihat cahaya Rasulullah SAW, cahaya itu bersinar begitu terangnya. Cahaya itu selalu kontinu mengalir ke hati para awliya seperti air terjun. Janganlah kalian bayangkan bahwa cahaya hanya mempunyai 20 warna saja, tetapi bisa berjuta-juta warna.
       Setiap wali melihat cahaya warna yang berbeda sesuai dengan levelnya masing-masing. Kadang-kadang ada wali yang tingkatannya terendah hanya bisa menangkap dua warna: biru dan merah saja, sementara yang lain hanya kuning dan hijau saja. Tetapi sebenarnya di antara dua cahaya tersebut ada berjuta-juta warna lainnya. Awliya, ketika melihat hati Nabi SAW mereka melihat cahaya. Tetapi awliya yang levelnya paling tinggi, wali yang memiliki level tertinggi dapat melihat jutaan cahaya, tetapi ia pun sangat rendah hati. Karena kerendahan hatinya itu, ia tidak mengatakan jutaan warna, jutaan informasi yang ia dapatkan dari hati Rasulullah SAW. Ia dapat melihat dan menyampaikan, ia bisa mengambil ilmu yang tersembunyi dari hati Nabi SAW. Di setiap jutaan waktu akan terjadi jutaan cahaya yang berbeda, begitu pula jutaan informasi yang berbeda.
       Setiap wali diberi anugerah yang berbeda-beda, meskipun levelnya berbeda mereka memiliki penampilan yang sama. Sehingga kadang mereka yang berada di level terendah menyangka dirinya sama. Wali di level tertinggi atau terendah bisa menyerap informasi dari hati Rasulullah SAW untuk disampaikan kepada kita semua. Dari wali tertinggi yang memiliki jutaan cahaya, maupun yang terendah, yang hanya mampu menangkap satu atau 2 warna, penampilan mereka adalah sama. Setiap wali bisa saja mempunyai 1000 wakil untuk menyampaikan informasi dari hati Nabi SAW. Meskipun demikian setiap wali memiliki cahaya yang berbeda-beda, bisa saja wali di area ini hanya melihat warna merah, sementara yang lain biru dan lain-lain. Tetapi mereka terlihat sama walaupun sebenanrnya berbeda. Wali di level yang lebih rendah mengira bahwa dirinya sama dengan wali yang lain, tetapi wali di level yang lebih tinggi, mereka dapat mengetahui di mana posisi mereka sebenarnya.
       Setiap wali mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk bicara. Meskipun demikian di hadapan Syekh Nazim QS mereka tampak sama, tetapi Syekh mengetahui kemampuan mereka, jadi kita jangan mencampur-adukkan mereka seolah-olah sama padahal mereka memiliki kemampuan yang berbeda satu sama lain sesuai levelnya masing-masing. Kemampuan ilmu itu berasal dari hati Mawlana Syekh Nazim QS, Sultan kita.
       Mawlana Syekh mengatakan bahwa pada tanggal 27 Rajab akan terjadi pembukaan yang besar kepada umat. Setiap tiran, penguasa yang zalim akan kalah. Bukan hanya tiran dari golongan non muslim tetapi juga dari seluruh makhluk-Nya. Tiran non muslim maupun tiran muslim akan kalah, musnah, dan orang yang memperoleh pengampunan akan menggantikan posisi mereka.
       Pembukaan ini dimulai pada tanggal 27 Rajab, dan pada tanggal 15 Syakban seluruh umat akan mengetahui informasi ini. Siapa pun yang menggunakan Islam untuk keuntungan mereka, akan dibersihkan satu per satu untuk kemunculan Sayyidina Imam Mahdi AS, tidak akan ada penundaan lagi. Penderitaan umat telah sangat berat. Dari informasi melalui hati Syekh Nazim QS, bulan Rajab ini adalah waktu yang sangat penting, awliyaullah menerima informasi bahwa pada tanggal 27 Rajab akan dimulai penghancuran terhadap para tirani tersebut.
       Bisa saja ada kejadian-kejadian yang luar biasa besar di hadapan kita, kejadian yang tak pernah diperkirakan kita semua. Dan pada tanggal 15 Syakban umat akan menerima informasi apa yang sedang terjadi. Zaman ini adalah zamannya Imam Mahdi AS, banyak ulama yang mengatasnamakan agama untuk kepentingan politik. Mereka akan dihancurkan satu per satu, tahap demi tahap. Bulan Rajab adalah pembalasan kepada para tiran tersebut.
       Berbahagialah khususnya mereka yang telah melaksanakan khalwat. Mereka seperti bintang yang bersinar, dan menjadi yang baik di antara kita, peganglah tangan mereka.
TNI vs Brimob Bentrok di Karawang



       Sebanyak enam orang terluka dalam bentrokan antara anggota polisi Brimob dengan aparat TNI di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (19/11).

       Bentrokan antara anggota TNI dari Yonif Linud 305/Tengkorak Telukjambe dengan anggota Brimob Den B Cikole Jawa Barat itu menyebabkan enam anggota polisi terluka.

       Enam polisi yang terluka sekarang dirawat di Rumah Sakit Cito Karawang, kata Kapolres Karawang, AKBP Tubagus Ade Hidayat.

       Menurut Tubagus, bentrokan yang terjadi di kompleks Pemerintah Kabupaten Karawang itu dipicu oleh kesalahpahaman.

       Kejadian itu bermula ketika salah seorang anggota Yonif Linud 305 mengantarkan istrinya yang bekerja sebagai staf Fraksi Partai Golkar DPRD Karawang.

       Saat itu, anggota TNI itu mengantar isterinya, kemudian menunggu istrinya yang menggambil kunci kepada penjaga gedung karena ketika datang gedung tersebut dalam kondisi terkunci.

       Setelah dibuka, istri dari anggota TNI itu masuk gedung Fraksi DPRD Karawang. Sementara suaminya berdiri di depan pintu gedung Fraksi. Saat itu datang anggota Brimob Den B Cikole Polda Jabar yang menggunakan sebuah truk dan dua bus.

       Ketika anggota TNI dari Yonif Linud 305 memandangi kedatangan anggota Brimob, ada seorang anggota Brimob yang merasa tersinggung yang akhirnya menghardik anggota TNI Yonif Linud 305 tersebut.

       Akibat hardikan, terjadilah adu mulut. Tetapi saat itu ada penjaga gedung yang memberi tahu bahwa yang bersangkutan merupakan anggota 305, dan akhirnya sempat dilerai oleh sesama anggota Brimob. Tetapi masih ada sebagian anggota lain yang tidak puas yang masih memburu anggota yang sudah diamankan tersebut.

       Jeda beberapa waktu kemudian, ada mediasi yang dilakukan antara anggota TNI 305 dengan anggota Brimob di ruang Bupati Karawang, tetapi mediasi tersebut berakhir buntu.

       Suasana semakin memanas ketika mulai berdatangan anggota TNI Yonif Linud 305 ke lingkungan Pemkab Karawang, dan tepat pada pukul 12.30 WIB datang sekitar 20 pengendara motor berpakaian loreng dari arah Tanjung Pura, dan langsung memukul anggota polisi dari Polres Karawang.

       Aksi tersebut sempat dihalau Provost dari 305 dan Kodim Karawang. Tetapi, peristiwa berlanjut dengan perusakan Pos Polisi Mega M dan Pos Gatur yang berada di jalan Tuparev. 

Selasa, 19 November 2013

Pengertian Narkoba
\
Pengertian Narkoba dan Jenis-jenis Narkoba

Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008) adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.

Sedangkan pengertian narkoba menurut pakar kesehatan adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.
Jenis-jenis Narkoba

Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Penjelasan mengenai jenis-jenis narkoba adalah sebagai berikut:

1. Narkotika

Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah “Zat yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.

Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :
Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.
Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.

2. Psikotropika

Psikotopika adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok adalah :
Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.

3. Zat adiktif lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :
Rokok
Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008). Demikianlah jenis-jenis narkoba, untuk selanjutnya faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkotika.
Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba

Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.

Faktor-faktor tersebut diatas memang tidak selau membuat seseorang kelak menjadi penyalahgunaan obat terlarang. Akan tetapi makin banyak faktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahgunaan narkoba. Hal ini harus dipelajari Kasus demi kasus.

Faktor individu, faktor lingkungan keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan narkoba. Karena faktor pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif menjadi penyalahgunaan narkoba.

Tanda Gejala Dini Korban Penyalahgunaan Narkoba

Menurut Ami Siamsidar Budiman (2006 : 57–59) tanda awal atau gejala dini dari seseorang yang menjadi korban kecanduan narkoba antara lain :

1. Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba

Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, mata dan hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)

2. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di rumah

Membangkang terhadap teguran orang tua, tidak mau mempedulikan peraturan keluarga, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah, malas mengurus diri, sering tertidur dan mudah marah, sering berbohong, banyak menghindar pertemuan dengan anggota keluarga lainnya karena takut ketahuan bahwa ia adalah pecandu, bersikap kasar terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dengan sebelumnya, pola tidur berubah, menghabiskan uang tabungannya dan selalu kehabisan uang, sering mencuri uang dan barang-barang berharga di rumah, sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman, sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.

3. Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkoba ketika di sekolah

Prestasi belajar di sekolah tiba-tiba menurun mencolok, perhatian terhadap lingkungan tidak ada, sering kelihatan mengantuk di sekolah, sering keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran dengan alasan ke kamar mandi, sering terlambat masuk kelas setelah jam istirahat; mudah tersinggung dan mudah marah di sekolah, sering berbohong, meninggalkan hobi-hobinya yang terdahulu (misalnya kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga yang dahulu digemarinya), mengeluh karena menganggap keluarga di rumah tidak memberikan dirinya kebebasan, mulai sering berkumpul dengan anak-anak yang “tidak beres” di sekolah.
Akibat Penyalahgunaan Narkoba Pengertian Narkoba

Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.

Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah dilakukan, namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol 40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu membawa dadah 5 gr ke atas maka orang tersebut akan dihukum mati.

Sebenarnya juga tidak sedikit para pengguna narkoba ingin lepas dari dunia hitam ini. Akan tetapi usaha untuk seorang pecandu lepas dari jeratan narkoba tidak semudah yang dibayangkan. Untuk itu katakan Say no to drugs….!!!
Lima Hari Hilang di Gunung Semeru, Dua Pendaki Ditemukan Selamat




       Dua pendaki yang hilang di jalur pendakian Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) ditemukan dalam kondisi selamat, namun salah satu pendaki mengalami patah kaki, demikian seperti dikutp Antaranews.

       "Kedua pendaki sudah dievakuasi ke Tawon Songo di Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, Selasa (12/11).

       Sebelumnya, dua pendaki asal Jakarta bernama Aziz Fuadhi (21) dan M. Rifki Perdana (20) dilaporkan hilang saat melakukan pendakian ke Gunung Semeru pada Kamis (7/11) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

       Keduanya terpisah dengan rombongan saat turun dari puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa itu karena di tengah pendakian, Azis dan Rifki tidak mampu melanjutkan perjalanan dan berhenti di Cemoro Tunggal. Saat rombongan kembali, ternyata keduanya sudah tak ada.

       "Petugas TNBTS bersama tim SAR langsung melakukan pencarian dan seorang pendaki bernama Azis kemudian ditemukan pada Minggu (10/11) pagi di jurang Blank yang memiliki kedalaman 75 meter dalam kondisi patah kaki dan dia sudah dievakuasi ke Tawon Songo pada Senin (11/11)," tuturnya,

       Sedangkan Rifki juga sudah ditemukan dalam kondisi selamat pada Senin (11/11) dan tim SAR mengevakuasi yang bersangkutan ke Tawon Songo pada Selasa (12/11) siang sekitar pukul 13.00 WIB.

       "Saat ditemukan, kondisi pendaki itu mengalami kelaparan dan kehausan, namun alhamdulilah dia tidak mengalami luka-luka," ucapnya.

       Menurut Ayu, pihaknya menutup sementara jalur pendakian Semeru sejak dilakukan pencarian kedua pendaki yang hilang tersebut hingga kini karena TNBTS akan melakukan evaluasi atas peristiwa tersebut.

       "Jalur pendakian ditutup sementara dan sudah tidak ada pendaki di sepanjang jalur pendakian gunung yang berada di perbatasan Lumajang dan Malang itu. Kami akan melakukan evaluasi terlebih dahulu, sebelum jalur pendakian kembali dibuka," paparnya.

       Ia menyayangkan tindakan para pendaki yang nekat naik ke puncak Semeru (Mahameru), padahal pihaknya memberikan rekomendasi batas pendakian hingga di Kalimati karena berbahaya seiring dengan statusnya masih Waspada (Level II).

       "Ternyata masih banyak pendaki yang melanggar aturan seperti rombongan kedua pendaki yang hilang tersebut," ujarnya.

       Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan pendakian hingga Kalimati karena status Gunung Semeru masih Waspada, sehingga masyarakat atau pendaki tidak boleh melakukan aktivitas radius 4 kilometer dari Mahameru.

19 Titik di Jakut Rawan Banjir, Tiga RW di Jaksel Masih Terendam



       Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah melakukan pemetaan kawasan rawan banjir di lima wilayah Ibu Kota. Setidaknya, ada 62 titik rawan banjir di Jakarta yang harus dipantau. Titik rawan banjir paling banyak terdapat di wilayah Jakarta Utara dengan 19 titik.

       "Dari pemetaan tercatat ada 62 titik rawan banjir di Jakarta," kata Danang Susanto, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DKI , Jumat (15/11).

       Dikatakan Danang, pemetaan itu dilakukan guna meningkatan dan mempercepat penanganan bencana banjir di Jakarta. Dengan mengetahui titik-titik rawan banjir tersebut, menurut Danang, BPBD DKI dapat melakukan pencegahan bencana banjir, seperti persiapan sumber daya manusia (SDM), logistik, dan sarana prasarana.

       Hingga sore ini banjir sebagian besar berada di wilayah Jakarta Selatan. Wilayah Kecamatan Kebayoran Lama dan Kelurahan Pondok Pinang ada tiga RW yang masih tergenang, yakni RW 08, RW 05, dan RW 01.

       Untuk RW 08, dua RT, yaitu RT 03 dan RT 04 masih tergenang air setinggi 40 cm. Untuk di RW 05, dua RT, yakni RT 15 dan RT 16 tergenang setinggi 60 cm. Sedangkan wilayah RT 02 RW 01 masih tergenang air setinggi 10 cm.

       Wilayah lainnya yang masih tergenang adalah Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan. Di RT 17 RW 03, genangan masih merendam setinggi 100 cm. Sementara di RT 19, genangan air setinggi 120 cm.

Dihantam Ombak, Kapal Bangker Pertamina Kandas



       Kapal bangker MT NSL-IV Pontianak kandas dihantam gelombang di Pantai Urugan, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Minggu (17/11/13).

       Menurut salah seorang pedagang yang berjualan di pantai tersebut, Sodikin, peristiwa kandasnya kapal tersebut sekitar pukul 13.30 WIB. "Kapal tersebut dari tengah, lama-lama semakin dekat ke pantai, ternyata kapal ini terbawa oleh angin dan kandas," ujarnya seperti dilansir radarbanten.com.

       Dia menuturkan, Kapal ini sedang lego jangkar di tengah laut di sekitar perairan Merak, namun akibat angin kencang dan gelombang tinggi, kapal tersebut terbawa arus dan kandas di Pantai Urugan.

       "Saat itu, hujan dan angin disertai gelombang sangat kencang, jadi kapal terseret oleh ombak," katanya.

       Terkait hal ini, Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten, Nafri mengatakan, Kapal MT NSL-IV tersebut milik PT Pertamina.

       "Kalau saya lihat dari benderanya, itu milik Pertamina, namun saat ini sedang kita hubungi PT Pertamina agar segera dievakuasi," ungkapnya.

       Dijelaskan, selain akibat cuaca buruk, kandasnya kapal tersebut juga disebabkan diduga kelalaian dari kru kapal karena ketika cuaca buruk mereka tidak mengambil tindakan.

       "Jadi ketika kapal dibawa arus kru kapal seharusnya mengambil tindakan seperti menyalakan mesinnya dan melawan arus agar terus ke tengah, akan tetapi ini tidak dilakukan oleh kru kapal," jelas Nafri.

       Di tempat yang sama, menurut agen kapal Pertamina tersebut, Sugiono, kapal itu sedang melakukan perbaikan, jadi tidak bisa enyalakan mesinya. "Bagaimana mau nyalain mesinnya Mas, kapalnya rusak, dan mesinnya sedang diperbaiki," ujarnya singkat.

Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Selokan Cakung




       Sesosok jasad perempuan tanpa identitas ditemukan dalam selokan yang terletak di Jalan Arun 10, Cakung, Jakarta Timur, pagi tadi. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

       "Diduga korban terpeleset lalu masuk ke selokan dan tewas," kata Kapolsek Cakung, Kompol Tri Yulianto, Selasa (19/11).

       Tri menambahkan, korban pertama kali ditemukan oleh seorang satpam bernama Chotib (43), sekitar pukul 09.00 WIB. "Di dalam sebuah selokan, dalam posisi telungkup, kepala, tangan dan kaki kiri terendam air," ujar Tri.

       Sebelumnya, Chotib mendapat laporan dari seorang ibu yang sedang mengantarkan anaknya sekolah tak jauh dari lokasi penemuan. Ibu-ibu tersebut melihat kaki di dalam selokan.

       "Saksi (Chotib) langsung melihat ke lokasi dan diketahui sesosok mayat perempuan. Kemudian dilaporkan ke Polsek Cakung," ucap Tri.

       Tri menjelaskan, ciri-ciri korban yakni tinggi badan sekitar 155 sentimeter, warna kulit sawo matang, rambut pendek sebahu, mengenakan kaos lengan pendek berwarna hitam bertuliskan Adidas dan celana hitam tiga per empat.

       Selain itu, korban membawa barang bawaan seperti pakaian ganti dan makanan ringan seperti mie instan, serta obat nyamuk yang tersimpan dalam kantong plastik. Hingga saat ini, polisi belum dapat memastikan penyebab pasti tewasnya perempuan yang diperkirakan berusia 30 tahun itu.

       "Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Sementara mayat di bawa ke RSCM untuk di visum," jelas Tri. (aks)

Hukum Islam Seorang Laki-Laki Memakai Tato dan Anting-Anting

1. Lelaki memakai anting.
Rasul bersabda: Allah melaknat kepada lelaki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki (Hr. Bukharai)

2. Yang bertato
- Rasul bersabda: Allah dan Rasul- Nya melaknat bagi orang yang bertato
- “Tidak sah wudhu dan shalatnya bagi orang yang bertato”. - Hukum bertato haram (Kesepakatan jumhur ulama dengan hadits yang mutawatir)
- bagi orang yang bertaubat, kemudian ingin menghapus tatonya, namun tdk bisa dihapus, maka bagi dia sah wudhunya dan sah shalatnya, biarlah bekas tato itu ada namun jangan sekali-kali lagi memakai tato.

3. Bagi lelaki yang memakai anting, 
itu menyerupai perempuan hukumnya tasyabuh (sangat dibenci oleh Allah dan Rasul) 

4. Bagi perempuan yang memakai anting satu tidak mengapa jika ada sebab dan tidak dikaitkan dengan mistik/kepercayaan2 lain.

       Menggunakan tato hukumya haram, dan terdapat larangan khusus dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari Abu Juhaifah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

لَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الوَاشِمَةَ وَالمُسْتَوْشِمَةَ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang yang mentato dan yang minta diberi tato.” (HR. Bukhari no. 5347).

       Karena itu, kewajiban orang yang memiliki tato di tubuhnya, dia harus bertaubat kepada Allah, memohon ampunan dan menyesali perbuatannya. Kemudian berusaha menghilangkan tato yang menempel di badannya, selama tidak memberatkan dirinya. Namun jika upaya menghilangkan tato ini membahayakan dirinya atau terlalu memberatkan dirinya maka cukup bertaubat dengan penuh penyesalan dan insya Allah shalatnya sah.

An-Nawawi menukil keterangan Imam ar-Rafi’i:

فى تعليق الفرا أَنَّهُ يُزَالُ الْوَشْمُ بِالْعِلَاجِ فَإِنْ لَمْ يُمْكِنْ إلَّا بِالْجُرْحِ لَا يُجْرَحُ وَلَا إثْمَ عَلَيْهِ بعد التوبة

“Dalam Ta’liq al-Farra’ dinyatakan: tato harus dihilangkan dengan diobati. Jika tidak mungkin dihilangkan kecuali harus dilukai, maka tidak perlu dilukai, dan tidak ada dosa setelah bertaubat.” (al-Majmu’, 3:139).

       Disadur dari Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 28110

Dalam Fatawa yang lain, dinyatakan:

فلا يخفى عليك أن وضع الوشم على الجسد ذنب عظيم، ومع ذلك لا تأثير له على صحة الصلاة

       Tidak diragukan bahwa mentato badan adalah dosa besar, meskipun demikian hal itu tidak ada pengaruhnya dengan keabsahan shalat.

Bahaya Berbohong dan Hukumnya dalam Islam

       Bohong adalah penyakit yang menghinggapi masyarakat di segala zaman. Ia adalah penyebab utama bagi timbulnya segala macam bentuk kejelekan dan kerendahan. Suatu masyarakat takkan lurus selamanya jika perbuatan bohong ini merajalela di antara individu-individunya. Dan suatu bangsa takkan bisa menaiki tangga kemajuan kecuali jika berlandaskan pada kejujuran.

       Perbuatan bohong akan menimbulkan rasa saling membenci antara sesamateman. Rasa saling mempercayai antar sesama akan hilang, dan akan tercipta suatu bentuk masyarakat yang tidak berlandaskan asas saling tolong-menolong atau gotong royong. Apabila bohong sudah merajalela ke dalam tubuh masyarakat, maka hilanglah rasa senang dan keakraban antara anggota-anggotanya. Mengingat dampaknya yang sangat negatif dan membahayakan masyarakat, maka Islam melarang berbohong dan menganggap perbuatan ini sebagai perbuatan dosa besar. Cukuplah kiranya untuk menjadi dalil pengharaman bohong ini ayat-ayat sebagai berikut :

       “Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.” (Q.S. 40 : 28).

       Dan firman Allah : “Kemudian marilah kita bermubahalah (bersumpah) kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta” (QS. 3 : 61).

       Kemudian Nabi SAW berwasiat agar kaum muslimin berpegang teguh pada kejujuran dan membuang jauh-jauh sifat pembohong.
       Dalam hadits berikut beliau bersabda :
ان الصدق يهدى الى البر, ان البر يهدى الى الجنة, وان الرجل ليصدق حتى يكتب عند الله صديقا, وان الكذب يهدى الى القجور وان الفجور يهدى الى النار وان الرجل ليكذب حتى يكتب عند الله كذابا (رواه البخارى و مسلم
“Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan menghantarkan kepada surga. Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong itu akan menunjukkan kepada kelaliman, dan kelaliman itu akan menghantarkan ke arah neraka. Seseorang yang terus menerus berbuat bohong akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim )
       Rasulullah pernah bersabda pula :

اية المنافق ثلاث : اذا حدث كذب واذا وعد أخلف واذا ؤتمن خان

“Pertanda orang yang munafiq ada tiga: apabila berbicara bohong, apabila berjanji mengingkari janjinya dan apabila dipercaya berbuat khianat” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.).

HIKMAH DI BALIK SABAR

       Kesabaran merupakan sebuah amalan yang memiliki keutamaan disisi Allah karena dengan kesabaran inilah para nabi dan rasul berhasil mengajak umat manusia untuk beribadah hanya kepada Allah semata, walaupun dengan banyaknya musibah dan cobaan yang datang dari orang-orang yang menentangnya. Demikian juga kesabaran yang dimiliki orang-orang pada masa sekarang ini, hanyalah orang yang bersabar yang memiliki kedudukan yang tinggi dibanding orang-orang yang tidak sabar, berbagai problem dalam kehidupan bermasyarakat telah menjadi tolok ukur untuk menyaring siapa saja yang sanggup menghadapi berbagai permasalahan yang menimpa dan hanya orang-orang yang mampu bersabar yang akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
       Allah l berfirman di dalam surah Muhammad ayat 31 yang artinya: “Dan Sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu”.
       Dalam hal ini ada dua golongan manusia ketika musibah datang sebagaimana banyaknya musibah yang terjadi akhir-akhir ini dari berbagai bencana alam baik tsunami, banjr, tanah longsor, gempa, dan erupsi gunung berapi yang telah membinasakan semua harta benda yang selama ini dijadikan kebanggaan sebagian orang yang tidak beriman, hasil usaha yang dikumpulkan selama bertahun-tahun Allah l menghendaki semua yang mereka miliki musnah dalam hitungan menit tanpa tersisa sehingga di antara mereka menjadi stres dan hilang akal karena dengan musibah yang menimpa mereka merasa orang yang paling sengsara di dunia.
         Allah SWT berfirman di dalam surah Al Baqarah ayat 155 yang artinya: “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”.
        Musibah yang mereka alami tidak menjadikan mereka sadar akan kekurangan dirinya dan menyandarkan semua perkaranya datang dari Allah yang maha kuasa atas segala sesuatu yang terjadi, akan tetapi malah membuat sebagain dari mereka semakin berbuat syirik kepada Allah l dengan berkeyakinan bahwa semua musibah yang terjadi karena para penguasa laut, daratan dan gunung sedang marah, atau menyalahkan para penguasa yang korupsi sehingga dosa-dosa mereka yang menjadikan musibah ini datang tanpa menyadari bahwa semua dosa-dosa mereka lakukan sendiri juga menjadi sebab datangnya musibah ini dari berbagai dosa kecil berupa tidak amanah, meninggalkan sholat, meninggalkan puasa dan kewajiban zakat, serta perbuatan maksiat yang mereka anggap biasa sehingga musibah yang menimpa tidak dijadikan pelajaran untuk kembali mengingat Allah l dengan melakukan ketaatan.
       Adapun bagi orang yang beriman, semua yang menimpa dirinya baik perkara yang baik ataupun yang buruk merupakan sebuah ketentuan dari Allah dan berharap pahala dari semua ketentuan yang telah diterima sehingga dengan datangnya musibah dia berharap kebaikan dari Allah semoga musibah yang menimpa dirinya sebagai penebus dosa dan peringatan bagi dirinya untuk mengoreksi dari semua kesalahan dan kekurangan serta menambah ketakwaan kepada Allah l.
       Sedangkan bagi orang-orang yang tidak beriman atau seorang yang tingkat keimanannya kurang semua yang terjadi atas dirinya apabila itu sebuah kebaikan dia tidak menyandarkan kebaikan itu dari Allah l sementara jika musibah dan perkara yang buruk menimpanya dia merasa orang yang paling rugi dan sengsara serta berprasangka buruk kepada Allah sebagaimana yang ceritakan oleh Allah l keadaan orang seperti ini dalam surah Al Fajr: 15-16 yang artinya:
       “Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”.
       “Dan adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”.

       Demikianlah keadaan segolongan manusia ketika datang musibah, adapun rasulullah n telah memberikan sebuah bimbingan yang indah ketika seorang mukmin mendapatkan musibah yaitu menerima semua yang menimpa dirinya dengan kesabaran, dan Allah l dalam banyak ayatnya memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk bersabar sebagaimana kesabarannya para nabi dan rasul ketika mengemban risalah ini, kalimat sabar ini terulang di dalam Al Qur`an sebanyak 159 kali serta penyebutan kalimat “sabar” ini paling banyak terdapat di dalam surat al kahfi dan al baqarah sebanyak 7 kali sedangkan disurat yang lain hanya beberapa kali sedangkan kalimat “bersabar” terulang sebanyak 17 kali, dan kalimat “kesabaran” terulang sebanyak 12. Perintah untuk bersabar secara khusus Allah l sebutkan di dalam al qur`an sebanyak 25 kali dengan menggunakan kalimat perintah “bersabarlah”.

Makna sabar

       Sabar menurut terminologi bahasa artinya mencegah, menahan atau mengendalikan diri sehingga makna sabar dalam devinisi ini memiliki sebuah konsekwensi sebagaimana yang diriwiyatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah dari Nabi n beliau bersabda:

       “Yang dikatakan kuat bukanlah orang yang menang bergulat, akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan diri ketika sedang marah”.
       Allah l berfirman di dalam surah Al Baqarah ayat 177 yang artinya: “…dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”.
       Allah l berfirman di dalam surah Al Baqarah ayat 155 yang artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. Sedangkan menurut terminologi syari’ah ialah menahan diri dalam mengerjakan sesuatu yg diperintahkan oleh Allah dan menahan diri dari sesuatu yg di larang oleh Allah l.
       Allah l berfirman di dalam surah Al Furqon ayat 42 yang artinya: “Sesungguhnya hampirlah ia menyesatkan kita dari sembahan- sembahan kita, seandainya kita tidak sabar(menyembah)nya” dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya.” (QS.)
       Allah l berfirman di dalam surah Ar Raad ayat 32 yang artinya: “Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)“.

Bagaimanakah bimbingan Rasul dalam bersabar.

       Sikap sabar adalah sebuah amalan hati yang tidak bisa diukur dengan materi serta kedudukan oleh karena itu sikap sabar terkadang tidak bisa dimiliki oleh sembarang orang karena makna sabar secara bahasa dan secara istilah memiliki konsekwensi yang harus dipenuhi tidak sebagaimana kata sabar yang dipahami masyarakat dengan mengingatkan orang ketika marah dengan kesabaran atau menerima kenyataan jika telanjur terjadi, Rasulullah l telah memberikan bimbingan ketika seorang itu menjalankan sebuah kesabaran sebagaimana kisah dalam hadits Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim secara makna yaitu, kisah wanita yang ditinggal wafat anaknya kemudian Rasulullah mengingatkan untuk bersabar akan tetapi diacuhkan oleh wanita tersebut, dan setelah diberi tahu orang yang memberi nasehat tersebut adalah Rasulullah maka wanita ini buru-buru mendatangi Rasulullah, beliaupun mengatakan bahwa sabar itu ketika pertama kali musibah datang.
       Sudah seharusnya bagi orang-orang yang beriman untuk memiliki sikap sabar dalam setiap keadaan karena apapun yang menimpa dirinya memiliki faedah secara langsung atau tidak langsung sebagaimana bimbingan dari seorang Rasul yang mulia dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan f
       “Sangat menakjubkan perkara kaum mukminin, sesungguhnya semua urusan baik bagi mereka dan yang demikian itu tidak dimiliki selain kaum mukminin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia bersyukur maka yang demikian itu baik baginya dan apabila dia tertimpa kesusahan maka dia bersabar, maka yang demikian itu baik pula baginya”
       Dalam riwayat Al Bukhari dan Muslim dari Abu Sa`id Al Khudri a dari Nabi n beliau berkata yang maknanya: “Tidaklah seorang muslim tertimpa lelah, sakit, gundah gulana, sedih, gangguan, ataupun duka cita, sampai duri yang yang menusuknya, melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya dengan musibah tersebut”
       Saudarakau kaum muslimin yang dirahmati Allah sudah seharusnya bagi kita untuk saling mengingatkan dan saling memberi nasehat untuk selalu sabar dalam menghadapi problematika kehidupan ini dengan terus berupaya untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah l dan bersabar atas segala musibah yang menimpa diri-diri kita karena bisa jadi musibah tersebut sebagai pelajaran bagi kita sejauh mana ketakwaan kita kepada Allah l sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadits Al Bukhari dari Abu Hurairah yang artinya: “Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebajikan baginya maka Allah akan menimpakan cobaan kepadanya” untuk itu dan hendaknya kita selalu memohon kesabaran serta keselamatan dunia dan akhirat kepada Allah l dengan sebuah doa yang sesuai syari`at sebagaimana yang terdapat dalam surat Al A`raf ayat ke 126 yang artinya: “…Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)”.
       Sementara itu rasulullah n mengajarkan kepada kita ketika musibah datang menimpa diri kita untuk menghilangkan kesedihan dan kegundahgulanaan serta ketika hati merasa sedih dan gelisah dengan doa sebagai berikut:
       Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, putra hamba-Mu yang laki-laki, putra hamba-Mu yang perempuan, ubun-ubunku di Tangan-Mu, berlalu pada diriku keputusan-Mu, dan adil semua ketetapan-Mu pada diriku, aku memohon kepada-Mu dengan semua nama-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengan nama itu, atau Engkau turunkan di dalam kitab-Mu, atau Engkau ajarkan nama itu kepada salah seorang dari makhluk-Mu, atau Engkau simpan dalam ilmu ghaib yang ada pada-Mu, (aku memohon) agar Engkau jadikan AL Qur`an ini sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, pengusir kesedihanku dan pelenyap keresahanku. (HR. Ahmad 1/391)
        Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keresahan dan kesedihan, kelemahan dan sikap malas, dari kekikiran dan sikap pengecut, serta sempitnya hutang dan dikalahkan lawan. (HR. Al Bukhari 7.158) dan (Al Fath 11/173 Rasulullah banyak membaca doa ini)

7 Hikmah dan Keutamaan Qurban 'Idul Adha

       Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu istimewa, Hari Raya ‘Idul Adha, dimana di hari itu dan hari tasyrik dilakukan penyembelihan hewan qurba. Jika Anda belum memutuskan untuk berkurban tahun ini, ada baiknya Anda menyimak hikmah dan keutamaan qurban pada hari-hari tersebut:


1. Kebaikan dari setiap helai bulu hewan kurban

       Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]


2. Berkurban adalah ciri keislaman seseorang

       Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah]

3. Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Allah

       Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” [HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]

4. Berkurban membawa misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa

       “Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah” [HR. Muslim]

5. Berkurban adalah ibadah yang paling utama

       “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” [Qur’an Surat Al Kautsar : 2]
       Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
       “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]
       Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat…”

6. Berkurban adalah sebagian dari syiar agama Islam

       “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” [Qur’an Surat Al Hajj : 34]

7. Mengenang ujian kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim

       “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” [Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107]


       Memang, sudah dekatnya hari untuk berpuasa bagi Agama Islam sudah tentu kewajiban kita semua sebagai seorang muslim/muslimah! Diantaranya dengan kita berpuasa, ada banyak manfaat dan hikmah dibalik berpuasa pada bulan 1000 berkah yaitu bulan ramadhan, mau tau? Langsung saja kita lihat dulu pembahasan topiknya berikut ini...:
       Dalam Islam, puasa (disebut juga shaum), dilakukan selama satu bulan penuh, yakni bulan Ramadan dan ditutup dengan Hari Raya Lebaran, menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang boleh membatalkan puasa seperti perbuatan-perbuatan yang tidak baik termasuk dalam perkataan, tidak bertengkar, menjaga pola pikir, hawa nafsu, dan juga untuk melatih kesabaran, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat. Sesuai perintah dalam kitab suci umat islam Al Quran puasa juga menolong menanam sikap yang baik. Dan kesemuanya itu diharapkan berlanjut ke bulan-bulan berikutnya, dan tidak hanya pada bulan puasa.


       Berikut beberapa manfaat puasa Ramadhan yaitu :

1. Dengan berpuasa Ramadhan selama 1 bulan penuh maka hal ini secara tidak langsung manfaat bagi kesehatan adalah mengistirahatkan organ pencernaan kita serta juga perut dari kelelahan bekerja yang terus menerus dalam 11 bulan, dan juga membantu mengeluarkan sisa makanan dari dalam tubuh, memperkuat badan.


2. Membersihkan tubuh dari racun serta kotoran (detoksifikasi). Puasa merupakan terapi detoksifikasi yang paling tua. Dengan berpuasa pada bulan suci Ramadhan, maka ini berarti kita juga akan membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita yang mana hal ini akan bermanfaat dalam proses metabolisme yang menghasilkan enzim antioksidan yang berfungsi salah satunya untuk membersihkan zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh.
3. Bagi kesehatan psikologis kita faedah puasa akan kita dapatkan yaitu kondisi mental emosi kita akan lebih terjaga dan terkontrol dengan lebih baik lagi. Keadaan ini akan membantu dalam penurunan tingkat adrenalin dalam tubuh. Yang mana adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

4. Puasa bagi kesehatan akan memberikan manfaatnya antara lain adalah bisa membantu dalam proses menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan juga mengendalikan tekanan darah. Itulah mengapa dalam satu sisi, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi. Tentunya hal ini juga harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tim medis yang berkompeten bila anda adalah mempunyai suatu jenis penyakit tertentu.

       Selain manfaat puasa ramadhan bagi kesehatan yang akan kita peroleh bila kita benar-benar menjalankan rukun dan syarat puasa yang benar, maka kita juga akan banyak mendapatkan hikmah bulan Ramadhan itu sendiri.
       Dan berikut adalah beberapa hikmah bulan Ramadhan yaitu :

1. Salah satu dari hikmah keutamaan puasa ramadhan ini bagi Umat Islam adalah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Hal ini berdasarkan sebuah dalil hadist yang berbunyi :"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mencari ridha Allah, maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."(Hadits Mutafaqun â??Alaih).

2. Meningkatkan rasa syukur kita terhadap banyaknya nikmat yang telah Allah Ta'ala anugerahkan kepada kita semuanya. Hal ini bisa kita lakukan dengan melakukan berbagai amalan kebaikan dalam bulan ramadhan seperti contohnya bersedekah kepada orang-orang fakir pada bulan Ramadhan mulia ini, Banyak memberi dan jadilah seseorang yang memberikan pemberian orang yang tidak takut miskin. Berderma dengan harta dan kebaikan kepada saudara-saudaramu yang membutuhkan, dan menjadi orang yang mensyukuri nikmat Allah.

3. Ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang kurang berkecukupan. Dalam puasa kita tentu merasa lapar dan dahaga, mengingatkan kita betapa menyedihkannya nasib orang yang tidak berpunya. Mungkin kita hanya beberapa jam saja, lalu kita bisa berbuka puasa, sedangkan mereka yang miskin tak berpunya bisa saja puasa sepanjang siang dan malam. Tentu ini membuat kita menjadi lebih bersyukur kepada Allah atas semua nikmat yang diberikanNya.

4. Melatih diri kita pribadi khususnya untuk menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat. Jika pada 11 bulan yang lalu kita sering melalaikan Allah untuk hal-hal yang bersifat duniawi, ini saatnya kita menata diri dalam beribadah kepadaNya, supaya tercapai keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat. Ibadah dan pekerjaan dunia haruslah seimbang, sehingga kita menjadi manusia yang seutuhnya yang banyak memberikan kebaikan kepada banyak manusia.

5. Puasa akan membiasakan umat Islam untuk hidup disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih sayang dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan.

Sabtu, 09 November 2013

HUKUM MEMFITNAH DAN MENYEBARKAN FITNAH

      Satu sikap yang merosakkan sesuatu kebahagiaan umat Islam ialah 'suka membawa mulut', mereka-reka serta menambah cerita buruk, malah melaga-lagakan orang sehingga kisah yang pendek menjadi panjang.

      Ia juga disebut menabur fitnah iaitu menceritakan keburukan orang kepada individu tertentu dengan tujuan menimbulkan kebencian dan permusuhan terhadapnya.

      Antara faktor yang menimbulkan fitnah ialah dorongan perasaan terhadap orang lain, ditambah kekurangan iman dan tiada kefahaman mengenai larangan dan kemurkaan Allah, malah hati dan jiwa seseorang yang kotor, lemah tahap pemikirannya dan sukar menerima kebenaran.

      "Adapun orang yang berpenyakit dalam hati mereka, maka surah itu menambahkan kekotoran pada kekotoran yang sedia ada pada mereka dan mereka mati, sedang mereka berkeadaan kafir." (at-Taubah:125)

      Rasulullah s.a.w menegaskan, menyelidiki rahsia dan memfitnah orang lain yang baik, termasuk ciri orang munafik yang mengaku beriman dengan lidahnya, sedangkan hatinya benci. Mereka di hari kiamat akan dibebani dengan dosa besar di depan Allah.

      Hari ini medan menabur fitnah terlalu banyak. Dengan perkembangan teknologi, semakin mudah pula mengadakan berita palsu, fitnah dan segala celaan, dengan cepat tersebar ke seluruh ceruk rantau.

      Bagi penyebar fitnah sepatutnya perlu bertanggungjawab atas apa yang ditulis, diucap dan disebar, bukannya menulis, bercakap dan menyebarkan berita mengikut sesedap hati tanpa di selidiki, kerana semua itu akan ditanya Allah.

      "Dan janganlah kamu mengikut apa yang kamu tidak ketahui; sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan ditanya apa yang dilakukan." (al-Isra:36)

       Orang yang menyebarkan fitnah nanti di dalam kubur akan diseksa Allah. Perkara ini dapat dibuktikan melalui kisah yang diceritakan Rasulullah s.a.w.

        Suatu ketika Rasulullah s.a.w melalui dua kubur lalu baginda bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya penghuni dua kubur ini diseksa. Keduanya tidak diseksa kerana dosa besar.

        Allah tidak membenarkan perkara keji, berita palsu ber kembang dalam masyarakat Islam, lebih-lebih lagi jika ia membabitkan kehormatan dan maruah seseorang.

        Orang yang suka mengadu domba tidak akan masuk syurga, sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud: "Tidak masuk syurga orang yang suka mengadu domba." Sebagai Muslim, sepatutnya masing-masing menghayati pengertian terhadap 'Islam' yang dianuti dan dijadikan cara hidup, iaitu kesejahteraan.

        Agama kesejahteraan bukan hanya menjamin kesejahteraan kepada diri sendiri, malah ia juga memberikan kesejahteraan kepada orang lain, dengan tidak mengata terhadap saudara seagama, tidak menyakiti mereka dan tidak mencabuli hak mereka apatah lagi ahli keluarganya.

        Perbuatan menabur fitnah sebenarnya lebih kejam daripada membunuh, kerana kesan kerosakannya lebih teruk. Jika dengan membunuh, walaupun ia tetap salah, tetapi mangsanya mungkin seorang, tetapi dengan fitnah mungkin mengakibatkan ramai orang dan kesannya berentetan se hingga bertahun-tahun.

        Pada zaman nabi dulu pernah berlaku peristiwa fitnah, sebagaimana dialami isteri baginda, Saidatina Aisyah r.a. Beliau dituduh melakukan perbuatan keji dengan Safwan bin al-Ma'athal selepas perang umat Islam dengan Bani Mush thalaq pada tahun kelima hijrah. Akibat kejadian itu, lebih sebulan Aisyah sakit dan di asingkan Rasulullah sehingga turun ayat yang menegaskan kesucian beliau.

         "Sesungguhnya orang yang membawa berita dusta itu golongan daripada kalangan kamu, jangan kamu menyangka berita itu buruk bagi kamu bahkan ia baik bagi kamu. Tiap-tiap seorang antara mereka akan beroleh hukuman sepadan dengan kesalahan dilakukannya itu, dan orang yang mengambil bahagian besar dalam menyiarkannya di antara mereka, akan beroleh seksa yang besar di dunia dan di akhirat.

          Sesungguhnya orang yang suka menghebah tuduhan yang buruk di kalangan orang yang beriman, bagi mereka azab yang tidak terperi sakitnya di dunia dan di akhirat dan ingatlah Allah mengetahui segala perkara sedang kamu tidak mengetahui. "Dan kalaulah tidak kerana adanya limpah kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu, dan sesungguhnya Allah amat melimpah belas kasihan-Nya." (an-Nur: 11-20)

          Melalui pemcaan artikel ini sudah cukup jelas kepada umat Islam, apabila menerima sesuatu berita hendaklah terlebih dulu diselidiki, lebih-lebih lagi berita yang menyentuh kehormatan se seorang, kerana mungkin dengan penyelidikan itu dapat mengetahui lebih jelas perkara terbabit, sama ada benar atau palsu.

Hukum dan Balasan Orang Yang Tidak Membayar Hutang

         Dalam Islam, berhutang memang dibolehkan. Islam memberi galakan kepada umatnya, agar memberi bantuan kepada saudara-saudaranya. Persoalannya sekarang ialah, sebahagian orang Islam sengaja melambat-lambatkan membayar hutang apabila tiba waktu hendak membayarnya. Berbagai-bagai alasan akan diberikan untuk mengelak atau menangguhkan pembayaran hutang tersebut. Sesungguhnya melambat-lambatkan bayaran hutang, amatlah besar sekali akibatnya dalam kehidupan manusia, bukan sahaja di dunia, bahkan juga di akhirat.



         Orang yang mampu membayar hutang, tetapi tidak berbuat demikian semasa hidupnya dikira telah melakukan dosa besar. Kerana hutang inilah orang-orang yang mati syahid sekalipun tidak dapat memasuki syurga sebaliknya hanya berada di pintunya sahaja. Rasulullah SAW menjelaskan orang yang tidak membayar hutang doanya tidak diperkenankan oleh Allah SWT. Nabi SAW sendiri tidak menunaikan solat jenazah ke atas sesuatu jenazah jika didapati ia ada hutang yang belum dijelaskan.

        Setelah dipastikan mayat terlibat telah menjelaskan segala hutangnya ketika masa hidup, barulah Nabi SAW menyolatkan jenazahnya. Jika orang yang berhutang tidak membayar hutangnya sewaktu hidup di dunia ini, maka sesetengah amalan kebaikan yang dilakukan olehnya akan diberikan kepada si pemberi hutang pada hari kiamat kelak. Tindakan yang boleh dilakukan orang yang memberi hutang hendaklah meminta supaya hutangnya dilangsaikan dengan baik.

         Jika tidak mampu hendaklah menggunakan tenaga orang tengah menggesanya supaya si peminjam membayar hutang itu. Jika tidak mampu juga, yang terlibat boleh mengambil tindakan mahkamah, kerana itu melibatkan haknya yang boleh dituntut di mahkamah, dan pihak yang berhutang hendaklah mematuhi keputusan mahkamah. Bagaimanapun jika seseorang itu mempunyai iman yang tinggi dan kuat, lalu memaafkan orang yang berhutang itu dan menghalalkannya sebelum orang yang berhutang itu meninggal dunia, ia akan mendapat ganjaran yang besar dari Allah.

Siksaan Orang Berzina

        Zina, adalah suatu perbuatan yang kotor, keji. Satu pekerjaan atau perbuatan terkutuk, bagi yang melakukannya, akan memperolehi dosa yang besar. Satu pekerjaan laknat, satu pekerjaan syaitan dan perbuatan yang sesat.
       Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Quran yang berbunyi (maksudnya):
"Janganlah kamu hampiri akan pekerjaan zina itu, sesungguhnya (perbuatan zina itu) sangat keji dan jalan yang sesat.
(Al-Isra' 32)
       Berbuat jahat (zina) adalah perbuatan keji sekali, kerana dari kejahatan itu terjadi bencana dan kemelaratan, seumpama "penyakit perempuan" dan lainnya. Dan akibat perzinaan itu, apabila lahir anak dari perbuatan zina itu, maka tidaklah tahu siapakah waris sebenar anak itu dan teranglah akan rosak pewaris yang sebenar-benarnya.
       Memanglah perbuatan zina itu sangat kotor, sehingga Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada Daulah Islamiah, kepada sesiapa yang berzina itu dijatuhkan hukuman 100 kali sebatan, sebagaimana tersebut firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam kitab suci Al-Quran yang berbunyi (maksudnya):
       "Perempuan-perempuan dan laki-laki yang berzina hendaklah keduanya didera, masing-masing 100 kali sebatan. Janganlah sayang terhadap kedua-duanya dalam menjalankan agama Allah jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Hendaklah hadir ketika menyeksa (hukuman dera itu dijalankan) keduanya, satu golongan dari orang-orang mukmin."
(An-Nur 2)
       Di dunia ini saja sudah begitu hebat kutukan dan deraan yang akan di terima oleh orang yang berzina itu, apatah lagi hukum dan balasan Allah Subhanahu wa Ta'ala kelak di akhirat. Menurut yang sering dijelaskan oleh mubaligh-mubaligh dalam pandangan yang diperlihatkan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sewaktu baginda israk iaitu:
       Baginda melihat beberapa manusia laki-laki perempuan, di hadapan mereka terdapat dua piring yang berisi daging. Satu di antaranya berisi daging yang segar dan satu piring lagi berisikan daging yang busuk dan sangat keji, tetapi manusia-manusia itu terus menjemput dan memakan daging yang busuk itu sahaja, dan daging yang segar itu, sedikit tidak disentuhnya. Inilah sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang berzina, ia ada mempunyai isteri yang halal, tetapi masih suka mencari perempuan lacur dan haram, atau jalan yang baik masih ada yang dapat di tempuh, iaitu nikah, tetapi tidak mahu. Hanya bergaul sebagai kambing sahaja antara keduanya.
       Dalam perjalan israk itu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam melihat juga satu kumpulan manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang sangat hebat penyeksaannya dan azab yang ditimpakan kepada mereka.
       Mereka digantung pada dadanya dengan rantai api neraka. Sedang dari faraj mereka keluar nanah dan danur yang sangat busuknya sehingga teramat busuknya, ahli neraka sendiri mengharapkan dan mengeluh dan meminta agar mereka-mereka ini dijauhkan dari mereka. Inilah manusia-manusia sewaktu hayatnya, melacur dan berzina, demikianlah ditunjukkan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai perumpamaannya.
       Menurut hadis mengenai bagaimana hebatnya seksaan bagi orang-orang yang berzina adalah sebagai tersebut di bawah ini.
       Menurut satu riwayat daripada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, baginda bersabda: Takutlah kamu berbuat zina, kerana bagi orang yang mengerjakan zina itu, akan diberi enam jenis bala/seksa:
       Tiga seksa sewaktu di dunia iaitu dengan berbuat pekerjaan terkutuk itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengurangkan rezekinya dan menghilangkan keberkatan, umurnya, dan sewaktu dicabut nyawanya, kelak dengan tidak ada rahmat dan belas kasihan sedikit juga padanya.
       Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang bermaksud:
       "Jauhilah oleh kamu akan zina kerana kecelakaannya ada empat macam: Hilang kebagusan pada mukanya, disempitkan rezekinya dan kemurkaan Allah atasnya dan menyebabkan kekekalannya di dalam neraka."
(Riwayat Thabrany An Ibni 'Abbas)
       Dan di akhirat kelak, sangatlah kemurkaan Allah atasnya, sangatlah pertanggunganjawab yang ditimpakan kepadanya dan ia akan diseret ke neraka dengan dirantai.
       Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang bermaksud:
       "Dan siapa-siapa yang berzina dengan seorang perempuan, sewaktu berbangkit dari kuburnya kelak, sesungguhnya ia merasai sangat kehausan."
       Berdasarkan kepada hadis-hadis Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tersebut, sesungguhnya sangatlah pedih dan ngerinya azab dan seksaan yang akan diterima oleh orang yang melakukan perbuatan yang durjana itu.
       Dari itu, hendaklah dan wajiblah kita jauhi, kalau benar-benar kita mempercayai Al-Quran dan hadis Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, haruslah kita jauhi dari sebab-sebab yang menyebabkan dan menghampirkan jatuhnya kepada perbuatan zina itu. Kelakuan-kelakuan yang mengakibatkan zina itu diantaranya ialah pergaulan bebas antara lelaki dan perempuan.
       Pergaulan bebas antara pemuda dan pemudi, atau antara laki-laki dan perempuan itu, sesungguhnya sangat berbahaya dan itu akan mengakibatkan terbitnya perbuatan durjana atau zina. Patut benar kita insafi apa yang dikatakan salah seorang ulama, Syekh Musthafa Alhammamy pernah berkata yang bermaksud:
       "Sesungguhnya kemerdekaan pergaulan laki-laki dan perempuan di dalam dan di luar rumah, itulah sebab-sebab yang utama untuk menjatuhkan kepada kejahatan ini (zina). Dan itulah yang menyebabkan zina itu bertebar dengan seluas-luasnya. Siapa yang hendak menghilangkan dan mencabut dari akarnya, hendaklah dia melarang keluarganya dari pergaulan yang tidak terbatas itu."
      Itulah salah satu kata-kata dari seorang ulama kita, dan memang dalam agama pun perkara itu dilarang keras, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang diriwayatkan oleh Thabrany yang bermaksud:
       "Jauhilah oleh kamu bersunyi-sunyi dengan perempuan. Demi Allah, tidak bersunyi dari seorang laki-laki dengan seorang perempuan, melainkan masuklah syaitan diantara keduanya, dan bahawa bersentuhan seorang laki-laki akan khinzir yang berkubang dengan tanah/lumpur, lebih baik baginya daripada bersentuhan bahu dengan seorang perempuan yang tidak halal baginya."
       Demikianlah larangan mengenai pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan, atau antara pemuda dengan pemudi. Apatah lagi menari antara pemuda dan pemudi, antara laki-laki perempuan, sangatlah dilarang dan dikutuk serta akan menerima azab yang amat pedih di akhirat nanti."
       Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda yang bermaksud:
       "Dicucuk kepala kamu dengan jarum daripada besi lebih baik baginya daripada menyentuh kulit perempuan yang tidak halal baginya."
       Demikianlah halnya, sedang menyentuh sahaja, demikian hebat seksanya dan apakah pada waktu menari itu tidak menyentuh satu dengan yang lain? Rasanya lebih dari menyentuh lagi dan memegang-megang, berpeluk-pelukan dan meraba-raba lagi antara kedua jenis manusia itu.
       Berdasarkan hadis tersebut, berdosalah orang-orang yang suka bersentuhan dengan perempuan, walaupun berjabat tangan antara keduanya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam ada menjelaskan dalam salah satu hadis yang bermaksud:
       "Barangsiapa yang berjabat tangan (bersalaman) dengan seorang perempuan, maka kelak di hari akhirat, ia akan dirantai dengan rantai api neraka.
       Dan jikalau ia menciumnya, maka kelak di hari kemudian digunting kedua bibirnya dengan gunting dari api neraka.
       Dan jika ia berzina dengannya, maka kedua pahanya akan menyaksi kelak di hari kemudian mengenai pekerjaannya yang terkutuk itu, dan Allah sangat murka kepadanya."
       Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menjelaskan, bagaimana persaksian anggota tubuh kita kelak di hari kemudian. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang berbunyi (maksudnya):
       "Hari ini akan dikuncilah mulut-mulut mereka dan akan berbicara serta bersaksilah tangan mereka (kira-kira katanya nanti, akulah yang memegang perempuan itu) dan menyaksikan kaki-kaki mereka (katanya, akulah yang berjalan pergi ke tempat pelacuran itu) dengan apa-apa yang dilakukan masing-masing."
(Yasin 65)
       Amat berat benarlah yang akan ditanggung oleh manusia-manusia yang melakukan zina itu kelak di hari kemudian dan bagaimana hebat dan pedihnya seksa itu, bergantung kepada kelakuan yang dilakukan masing-masing. Dan kalau menzinai perempuan yang sudah bersuami, maka berlainan pulalah dosa dan seksaannya, sebagaimana menurut hadis juga, pernah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud:
       "Barang siapa berzina dengan perempuan yang bersuami adalah bagi laki-laki dan perempuan yang berzina itu, seksa yang sangat hebat sekali. Nanti pada hari kiamat, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan segala kebajikan laki-laki itu kepada suami perempuan itu dan segala dosa (yang telah dilakukan oleh suami) dipertanggungkan (dibebankan) kepada laki-laki itu.
       Bila mana suami mengetahui pekerjaan isterinya yang serong itu dengan laki-laki lain (berbuat zina) sedangkan ia dayus (membiarkan sahaja dalam perkara itu), maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mengharamkan bagi suami itu masuk syurga."
       Demikianlah serba ringkas bagaimana azab dan seksa bagi orang-orang yang berzina yang sesungguhnya wajiblah kita jauhi sejauh-jauhnya, kerana itu adalah salah satu perbuatan yang mengakibatkan zina dan akan mendatangkan musibah dan keburukan.
       Dan perlulah dimaklumi, bahawa hendaklah kita selaku orang muslim yang beriman, menjaga dan memelihara diri jangan sekali-kali dihampiri zina itu, kerana sungguh besar mudarat dan dosanya, seronok hanya seketika, tetapi dosanya berpanjangan dan sesungguhnya amat pedih seksaan yang akan diterimanya.
       Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
       "Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, supaya ia menutup pandangannya melihat yang terlarang dan menjaga kehormatannya dari kejahatan (jangan berbuat zina) demikianlah yang sebaik-baiknya, Allah Maha Mengerti apa-apa yang mereka lakukan."
       Dan seterusnya firman Allah Subahanahu wa Ta'ala yang ertinya:
       "Katakanlah kepada orang-orang yang beriman (wanita) supaya ia menutup pemandangannya dan menjaga kehormatannya, janganlah ia memperlihatkan perhiasannya selain yang biasa nyata kelihatan."
Hukum Menyalatkan Orang yang Mati Bunuh Diri


Bagaimana hukum menshalatkan orang yang mati bunuh diri, boleh atau tidak?
       Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Bunuh diri termasuk dosa besar. Terdapat ancaman keras terhadap pelakunya. Tetapi ia belum keluar dari Islam, menurut keyakinan Ahlus Sunnah Waljama'ah. Bagi kaum muslimin boleh/disyariatkan menshalatkannya berdasarkan nash yang sangat jelas tentang bolehnya hal itu, walaupun bagi tokohnya dari kalangan ulama dan pemuka untuk tidak menshalatkannya sebagai bentuk pengingkaran terhadap perbuatan pelakunya dan pencegahan terhadap yang selainnya.
       Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya, dari Jabir bin Samurah Radhiyallahu 'Anhu berkata:
أُتِىَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- بِرَجُلٍ قَتَلَ نَفْسَهُ بِمَشَاقِصَ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْهِ

       "Ada seorang laki-laki yang bunuh diri dengan anak panah dibawa kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, maka beliau tidak mau menyalatkannya." (HR. Muslim)
       Imam Al-Nawawi rahimahullah dalam menjelaskan hadits ini mengatakan: Di dalam hadits ini terdapat dalil bagi berpendapat tidak dishalatkannya orang yang bunuh diri karena maksiatnya. Ini adalah madhab Umar bin Abdul Aziz dan al-Auzai. Sementara pendapat al-Hasan (al-Bashri), al-Nakha'i, Qatadah, Malik, Abu Hanifah, al-Syafi'i, dan jumhur ulama: ia shalatkan. Mereka menjawab hadits ini, NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam tidak menyalatkannya sebagai peringatan bagi manusia agar tidak berbuat seperti dia, sedangkan para sahabat tetap menyalatkannya. Kasus ini seperti saat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak mau menyalatkan orang yang masih meninggalkan hutang, sebagai peringatan bagi mereka agar tidak gampang berhutang dan meremehkan membayar hutang, namun beliau tetap memerintahkan sahabatnya untuk tetap menyalatkannya, beliau bersabda: Shalatkan sahabat kalian ini."
       Kemudian Imam al-Nawawi menukil perkataan al-Qadhi 'Iyadh, "Madhab ulama secara keseluruhan: menyalatkan atas setiap muslim yang (mati karena) had, dirajam, bunuh diri, dan anak zina. Keterangan dari Imam Malik dan lainnya, seorang imam (ulama/pemimpin) tidak ikut menyalatkan orang yang dibunuh karena had sebagaimana orang terpandang (mulia) tidak menyalatkan orang fasik sebagai peringatakan bagi mereka."
       . . . orang yang mati bunuh diri, -menurut pendapat yang rajih- tetap dishalatkan, walaupun ia benar-benar sehat akalnya dan sadar atas setiap apa yang ia ucapkan dan perbuat. . .
       Pada ringkasnya, orang yang mati bunuh diri, -menurut pendapat yang rajih- tetap dishalatkan, walaupun ia benar-benar sehat akalnya dan sadar atas setiap apa yang ia ucapkan dan perbuat. Inilah pendapat madhab Syafi'i, Hambali, Hanafi, Maliki, dan Zahiri.
     

       Imam Nawawi berkata dalam al-Majmu':

من قتل نفسه أو غل في الغنيمة يغسل ويصلى عليه عندنا وبه قال أبو حنيفة ومالك وداود وقال احمد لا يصلى عليهما الامام وتصلى بقية الناس

       "Siapa yang bunuh diri atau curang (menilep) ghanimah, menurut madhab kami, ia dimandikan dan dishalatkan. Ini juga madhab Abu Hanifah, Malik Dawud. Imam Ahmad berkata: Imam tidak menyalatkan keduanya sementara kaum muslimin yang lainnya tetap menyalatkannya."
       Ibnu Hazm berkata dalam al-Muhalla, " . . . dan dishalatkan setiap muslim yang baik atau yang jahat; yang dibunuh karena had, peperangan, atau dalam pemberontakan. Imam dan selainnya juga menyalatkan mereka walaupun ia seburuk-buruk manusia di atas bumi, (yakni) apabila ia meninggal sebagai muslim."
       Kesimpulan ini juga didasarkan pada keumuman perintah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Shalatkanlah sahabat kalian." Dan seorang muslim adalah sahabat kita. Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara." (QS. Al-Hujurat: 10)
       Dan juga, "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain." (QS. Al-Taubah: 71)
       Sesungguhnya orang fasik selama masih muslim sangat-sangat membutuhkan doa saudaranya yang seiman, yakni kaum mukminin. Terlebih istighfar mereka. Dan doa serta istighfar mereka benar-benar bermanfaat bagi si fasik tadi selama masih muslim. Karenanya jika ada seorang muslim, -yang karena lemah imannya, ia bunuh diri-, tetaplah disyariatkan untuk menyalatkannya. Wallahu Ta'ala A'lam